Pengaruh Debu Batubara Terhadap Kualitas Batubara untuk Pertambangan

Debu batubara yang dihasilkan dari proses penambangan dan pengangkutan, memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas batu bara itu sendiri. Dampak ini dapat berwujud perubahan fisik, kimia, dan bahkan ekonomis pada batu bara. Sehingga dapat merugikan bagi pemilik tambang. 

Setelah sebelumnya membahas cara mengolah batu bara, artikel ini akan membahas pengaruh debu batu bara terhadap kualitas batubara untuk pertambangan. Yuk, simak!

Menyebabkan Penurunan Nilai Kalor

Penurunan Nilai Kalor

Debu yang menempel pada permukaan batu bara dapat mengurangi nilai kalornya. Debu batubara merupakan partikel halus hasil dari proses penambangan dan pengolahan batu bara. Coal dust memiliki dampak signifikan terhadap penurunan nilai kalor batubara. 

Hal ini disebabkan karena debu seringkali mengandung mineral-mineral inert yang tidak mudah terbakar. Penurunan nilai kalor ini akan berdampak langsung pada efisiensi pembakaran batu bara dan mengurangi output energi yang dihasilkan.

Yang menyebabkan debu batubara menurunkan nilai kalor:

Dampak terjadinya penurunan nilai kalor pada kualitas batubara:

Peningkatan Kadar Air

Peningkatan Kadar Air

Debu batubara dapat secara signifikan meningkatkan kadar air dalam batu bara. Ini merupakan salah satu masalah serius dalam industri pertambangan batu bara, karena kadar air yang tinggi akan menurunkan nilai kalori batu bara dan berdampak pada efisiensi pembakaran.

Berikut ini adalah yang membuat debu batubara meningkatkan kadar air?

Jika terjadi peningkatan kadar air, berikut ini yang akan dialami batu bara: 

Debu Batubara Penyebab Kontaminasi oleh Impuritas

Kontaminasi oleh Impuritas

Debu batubara tidak hanya mengurangi kualitas batu bara dengan meningkatkan kadar air dan menurunkan nilai kalor, tetapi juga mencemarinya dengan berbagai jenis impuritas. Impuritas adalah adanya zat asing yang tidak seharusnya ada pada batubara.

Partikel-partikel halus dalam debu ini seringkali mengandung mineral-mineral anorganik, senyawa organik, bahkan logam berat seperti sulfur, nitrogen, dan berbagai jenis abu. Tingginya kadar impuritas ini dapat merusak peralatan pembakaran, meningkatkan emisi gas buang yang berbahaya, serta menurunkan efisiensi pembangkit listrik.

Debu batubara dapat meningkatkan kontaminasi karena hal berikut:

Jenis-jenis impuritas:

Dampak kontaminasi oleh impuritas yang dapat menurunkan kualitas batubara:

Abrasi pada Peralatan Pertambangan disebabkan Debu Batubara

Abrasi pada Peralatan Pertambangan

Debu batubara memiliki sifat abrasif yang cukup tinggi, yang artinya partikel-partikel halus dalam debu ini dapat menggores dan mengikis permukaan material lain. 

Hal ini menyebabkan dampak yang signifikan terhadap peralatan yang digunakan dalam proses penambangan dan pengolahan batu bara, seperti conveyor belt, crusher, dan mill. Hal ini akan meningkatkan biaya perawatan dan mengurangi umur pakai peralatan.

Lalu, bagaimana debu batubara menyebabkan abrasi?

Abrasi akibat debu batubara dapat menyebabkan berbagai kerusakan pada peralatan, antara lain:

Beberapa peralatan yang paling rentan terhadap abrasi akibat debu batubara antara lain:

Upaya Preventif dengan Chemical Batubara PIC 103 Wetting Agent

Upaya Preventif dengan Chemical Batubara PIC 103 Wetting Agent

Debu batubara merupakan masalah besar dalam industri pertambangan. Untuk mengatasinya, seringkali digunakan zat yang disebut wetting agent. Zat ini bekerja dengan cara melapisi partikel batubara dengan lapisan tipis air, sehingga mengurangi pembentukan debu dan risiko kebakaran. Salah satu wetting agent yang banyak digunakan adalah PIC 103 produksi Samidi Udaya. 

Chemical batubara PIC 103 terdiri dari surfaktan dan humektan. Surfaktan membantu air untuk lebih mudah membasahi permukaan batubara, sedangkan humektan menjaga kelembaban lapisan tersebut. Dengan begitu, partikel batubara akan saling menempel dan tidak mudah terbawa angin.

Selain mencegah debu, PIC 103 juga dapat menghambat proses oksidasi, sehingga menjaga kualitas batubara dan memperpanjang umur simpannya. Penggunaan PIC 103 ini merupakan solusi efektif untuk meningkatkan keselamatan kerja, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan efisiensi dalam penanganan batubara.

Kesimpulan

Penggunaan wetting agent yang mengandung surfaktan dan humektan merupakan salah satu upaya preventif yang efektif untuk mengatasi masalah debu dan oksidasi. Dengan memahami mekanisme kerja dan manfaat dari wetting agent, maka pemilihan dan penggunaan wetting agent yang tepat dapat dilakukan untuk mencapai hasil yang optimal. Hubungi kami di sini untuk pemesanan produk chemical batubara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *